22 Februari 2008

Allah Tuhan Seru Sekalian Alam

Suatu hari di tahun 1992 di kantin kampus, aku bertanya pada salah seorang teman. "Bung! Kau kan seorang muslim. Boleh aku tanya, siapa Tuhanmu?" Teman tersebut keheranan mendengar pertanyaanku yang menurutnya sangat aneh. "Kenapa kau tanyakan itu padaku? Bukankah kau juga seorang muslim? Mestinya kau tahu apa jawabnya" Sesaat aku sempat terpaku, "Ya. Kita memang sama-sama muslim, tapi gak salahkan kalau aku bertanya siapa Tuhanmu. Barangkali pemahaman kita tentang tuhan berbeda. Aku hanya ingin tahu saja!" Teman tersebut sedikit mahfum. "Oh kalau itu maksudmu aku paham. Tentu saja tuhanku Allah. Tuhanmu?". Singkat aku menjawab, "Ya Allah juga! Tapi kenapa Allah kau jadikan Tuhan?" Tanyaku lagi, teman tersebut menjawab "Ya karena aku seorang muslim!" Aku ajukan pertanyaan lagi, "Kalau begitu menurutmu Allah itu tuhannya orang muslim?" Teman tersebut singkat menjawab "Pasti dong!". Pembicaraan terputus, aku tidak meneruskan lagi, khawatir menjadi perdebatan sengit, karena kedangkalan tauhid kami berdua. Tapi dari lubuk hatiku yang paling dalam, aku selalu memikirkan jawaban terakhir dari teman tersebut. Menurutku seorang muslim memang berikrar bahwa Allah sebagai tuhan yang diyakininya, namun tidak berarti Allah itu semata-mata tuhannya orang muslim. Jika Allah hanya tuhannya seorang muslim, berarti Allah tuhan sekelompok kaum saja. Padahal menurut pendapat dan keyakinanku, Allah itu Tuhan Seru Sekalian Alam, Allah adalah sumber rahmat bagi seluruh alam beserta isinya termasuk manusia dari berbagai latar belakang kelompok, golongan, ras, dan agama. Mudah-mudahan pendapat dan keyakinanku ini bukan suatu kesesatan. Ya Allah lindungi hambaMu ini dari pikiran sesat dan hati yang gelap. Amin.

Tidak ada komentar: